Ceritakanlah Pengalaman Bapak/Ibu dalam Menerapkan 3 Upaya untuk Mengembangkan Keterampilan Sosial dan Emosional
Ceritakanlah pengalaman Bapak/Ibu dalam menerapkan 3 upaya untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosional (Belajar, Berkolaborasi, dan Menjadi Teladan) yang sudah Bapak/Ibu lakukan di tahapan Aksi Nyata. Tuliskan apa peristiwanya (Peristiwa):
Bagaimana perasaan Bapak/Ibu (Perasaan):
Apa pembelajaran yang Bapak/Ibu dapatkan (Pembelajaran):
dan Apa aksi/tindakan yang akan saya lakukan setelah belajar dari peristiwa ini? (Pembelajaran)

LIDIK memahami pentingnya peran pendidik dalam mengembangkan keterampilan sosial dan emosional pada peserta didik. Melalui tiga upaya utama, yaitu belajar, berkolaborasi, dan menjadi teladan, seorang guru dapat memberikan pengaruh positif yang mendalam. Artikel ini akan membahas refleksi pengalaman seorang guru dalam melaksanakan aksi nyata untuk mengembangkan keterampilan tersebut, mencakup peristiwa, perasaan, pembelajaran, serta tindakan lanjutan.
Peristiwa
Dalam aksi nyata untuk meningkatkan keterampilan sosial dan emosional peserta didik, Saya menerapkan tiga pendekatan utama:
- Belajar: Sebagai langkah awal, guru mempelajari teknik fasilitasi kolaboratif untuk mendukung proses pembelajaran.
- Berkolaborasi: Bersama guru lain, kegiatan dirancang untuk melibatkan siswa dalam pembelajaran berbasis proyek.
- Menjadi Teladan: Guru secara konsisten menunjukkan sikap yang mendukung, sabar, dan menghargai pendapat, sehingga menjadi contoh langsung bagi peserta didik.
Contoh Kegiatan:
Salah satu peristiwa yang paling berkesan adalah proyek kelompok untuk membuat taman kelas sederhana.
- Guru membantu siswa merencanakan dan melaksanakan tugas secara bersama-sama.
- Peserta didik dilatih untuk menyelesaikan konflik secara konstruktif, saling membantu, dan bekerja sama demi keberhasilan proyek.
- Guru memberikan arahan sekaligus mendampingi selama proses berlangsung.
Hasilnya, proyek ini tidak hanya meningkatkan keterampilan sosial peserta didik, tetapi juga menguatkan rasa tanggung jawab mereka.
Perasaan
Selama kegiatan berlangsung, FOKUS merasakan:
- Kebanggaan: Melihat peserta didik mulai mampu bekerja sama, berbagi ide, dan mendengarkan pendapat teman dengan lebih baik.
- Keharuan: Menyaksikan siswa yang sebelumnya kesulitan berinteraksi kini menunjukkan perkembangan signifikan dalam keterampilan sosial mereka.
- Kepuasan: Proyek selesai dengan antusiasme tinggi, menunjukkan kerja keras dan dedikasi para peserta didik.
Pengalaman emosional ini memperkuat keyakinan bahwa pembelajaran sosial dan emosional sangat penting dalam membangun karakter siswa.
Pembelajaran
Dari pengalaman ini, Lidik mendapatkan beberapa wawasan penting:
- Pentingnya Praktik Langsung: Memberikan ruang bagi siswa untuk belajar melalui pengalaman nyata sangat efektif dalam mengembangkan keterampilan sosial.
- Peran Guru sebagai Teladan: Sikap positif guru memengaruhi peserta didik untuk mengikuti contoh yang baik.
- Manfaat Kolaborasi: Kerja sama dengan rekan guru menghasilkan ide kreatif dan pendekatan pembelajaran yang lebih efektif.
- Refleksi Diri: Melalui kegiatan ini, guru juga belajar meningkatkan cara mengelola dinamika kelompok secara profesional.
Aksi/Tindakan Selanjutnya
Sebagai tindak lanjut, FOKUS berencana untuk:
- Mengintegrasikan Kegiatan Berbasis Proyek: Merancang lebih banyak aktivitas serupa yang menumbuhkan keterampilan sosial dan emosional siswa.
- Refleksi Bersama: Mengadakan diskusi pasca-proyek untuk membantu peserta didik memahami nilai yang dipelajari.
- Pengembangan Kemitraan Guru: Berkolaborasi lebih aktif dengan guru lain untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
- Peningkatan Kompetensi Profesional: Mengikuti pelatihan tambahan dalam membimbing keterampilan sosial dan emosional peserta didik.
Dengan langkah-langkah ini, Lidik berharap dapat berkontribusi lebih besar dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga matang secara emosional.
Kesimpulan
Menerapkan tiga upaya utama—belajar, berkolaborasi, dan menjadi teladan—adalah kunci dalam membangun keterampilan sosial dan emosional peserta didik. Melalui aksi nyata, guru tidak hanya membantu siswa berkembang tetapi juga memperkaya diri dengan pengalaman yang berharga. Dengan strategi lanjutan yang direncanakan, Lidik optimis dapat menciptakan dampak yang lebih besar di masa depan.