Analisis Harga Saham United Airlines: Saham Melonjak Setelah Laporan Keuangan Positif

HITAM PUTIH - Saham United Airlines (UAL) mencatat lonjakan signifikan setelah laporan keuangan kuartalan yang mengungguli ekspektasi. Saham perusahaan penerbangan ini mencapai level tertinggi dalam lebih dari empat tahun, seiring dengan prospek keuntungan yang optimis dan pengumuman program pembelian kembali saham senilai $1,5 miliar.
Analis mengamati level resistensi di sekitar $79 dan $94, sementara level support penting berada di kisaran $61 dan $55. Investor diimbau untuk mencermati pergerakan ini di tengah peningkatan volume perdagangan yang mengindikasikan minat beli yang kuat.
Latar Belakang Saham United Airlines
Pada Kamis, saham United Airlines diprediksi tetap menjadi pusat perhatian investor. Saham maskapai asal Chicago ini melonjak setelah melampaui estimasi kuartalan dan menyampaikan proyeksi keuntungan yang lebih baik dari perkiraan. Tak hanya itu, United juga mengumumkan program pembelian kembali saham sebesar $1,5 miliar, yang pertama sejak pandemi.
United Airlines juga merespons kekhawatiran mengenai kelebihan kapasitas kursi selama musim panas, yang menyebabkan diskon tarif penerbangan. Mereka menyatakan bahwa kapasitas yang tidak menguntungkan sudah keluar dari pasar, sehingga menciptakan titik balik dalam pendapatan dan permintaan.
Menurut laporan terbaru, saham United Airlines hampir dua kali lipat sejak posisi terendah di awal Agustus, dengan kenaikan sekitar 75% sepanjang tahun hingga penutupan hari Rabu.
Pergerakan Saham United Airlines: Breakout dari Rentang Perdagangan
Selama 21 bulan terakhir, saham United Airlines bergerak dalam rentang perdagangan yang stabil sebelum akhirnya mengalami breakout pada bulan lalu. Sejak itu, harga saham terus bergerak naik tajam, dengan lonjakan harga pada hari Rabu berkat laporan keuangan yang kuat, yang menyebabkan saham mencatat volume perdagangan tertinggi sejak pertengahan Juli.
Selain itu, rata-rata pergerakan harga selama 50 minggu (50-week moving average) melampaui rata-rata 200 minggu (200-week moving average), membentuk pola yang disebut golden cross, yang sering dianggap sebagai sinyal awal tren naik baru.
Meski demikian, indikator relative strength index (RSI) menunjukkan momentum bullish dengan angka di atas 70, namun ini juga mengindikasikan kondisi overbought, yang bisa memicu aksi ambil untung dalam jangka pendek.
Level Resistensi Kunci
Jika momentum positif berlanjut, saham United Airlines bisa naik ke level $79, di mana kemungkinan akan menghadapi hambatan dari garis horizontal yang menghubungkan serangkaian puncak dan lembah antara Mei 2017 hingga Februari 2020.
Apabila mampu menembus level ini, harga bisa bergerak menuju kisaran $94, di mana investor mungkin akan memutuskan untuk mengambil untung di sekitar puncak harga yang terjadi antara Desember 2018 hingga November 2019.
Level Support yang Perlu Dipantau
Aksi ambil untung dalam jangka pendek bisa menyebabkan harga saham turun ke level $61, titik di mana mungkin akan menarik minat beli di dekat puncak swing tinggi era pandemi pada Maret dan Juni 2021.
Jika penjualan berlanjut, harga saham bisa menguji kembali level support kunci di $55, di mana saham kemungkinan besar akan menemukan dukungan beli di sekitar titik breakout pertengahan September di bagian atas rentang perdagangan sebelumnya.
“Investor perlu mengamati area resistensi dan support ini untuk mendapatkan gambaran mengenai pergerakan saham ke depan,” kata seorang analis pasar.
Kesimpulan
Dengan momentum keuntungan yang kuat dan proyeksi yang optimis, saham United Airlines berpotensi terus bergerak naik, namun investor perlu berhati-hati terhadap potensi aksi ambil untung yang bisa menekan harga saham dalam jangka pendek. Pergerakan di atas level resistensi $79 atau di bawah level support $55 akan menjadi indikator penting arah harga saham selanjutnya.